ilustrasi |
D |
i dunia semodern ini, kemana lagi orang
mencari pengetahuan itu bila tidak searching di internet, misalnya menggunakan
mesin pencari data: google, selain (tentu saja) saluran pengetahuan dan
ketrampilan primer: sekolah, kursus, pelatihan dan sejenisnya.
Pada satu sisi internet menjanjikan
keberlimpahan informasi, sehingga memberi kemudahan akan akses terhadap suatu
hal secara cepat dan akurat.
Tetapi di sisi lain, internet
membuat orang bingung dalam menentukan sikap terhadap luapan informasi di
dalamnya.
Karena hari ini orang tidak lagi
tanya soal bagaimana mengumpulkan dan mendapat informasi, tetapi tanya
bagaimana cara ia bisa manfaatkan dan pakai informasi itu dengan tepat.
Kenyataannya, di tengah jutaan
data dalam internet, kita menemukan diri kita tenggelam dalam lautan informasi sambil mengalami kekurangan
pengetahuan yang justru benar-benar kita butuhkan untuk hidup sehari-hari
di tengah realitas hidup.
Lalu, apa itu pengetahuan? Apakah semua informasi yang kita dapat
akses di internet adalah pengetahuan?
Ternyata tidak semua informasi di
internet bisa menjadi pengetahuan bahkan berpotensi menenggelamkan kita dalam
lautan data/informasi dengan membuat kita tetap miskin pengetahuan.
Poin penting atau esensi antara pengetahuan dan informasi.
Informasi barulah kumpulan-kumpulan data, sementara pengetahuan adalah
informasi yang sudah dibingkai dengan kerangka tertentu.
“ Jadi informasi tidaklah sama dengan
pengetahuan, sebagaimana keyakinan tidak sama dengan pengetahuan”
Baca Juga: Tulisan Juranalis Lebih Tajam Dari Peluru, Goresan Tinta Mengubah Dunia
Yang terpenting bukanlah fakta-fakta apa saja yang anda ketahui
tetapi apa yang anda ketahui untuk anda
kerjakan.
Plato adalah ilmuwan dan filsuf
yang banyak bicara soal epistemologi atau teori pengetahuan. Pada zamannya,
yang ramai diperdebatkan dan dianalisa adalah soal sama atau tidaknya
pengetahuan dan keyakinan dengan jalan memperbandingkannya.
Menurut Kieron, perdebatan tentang apakah keyakinan dan pengetahuan itu kini bukan zamannya lagi. Kini esensi perdebatan yang lebih patut untuk diperdebatkan adalah beda/sama-nya informasi dan pengetahuan.
Itulah alasan Plato dihubungkan dengan internet sebagai
saluran informasi untuk pengetahuan manusia di zaman-modern ini.
Socrates: Menurut anda,
apakah mengetahui dan meyakini mempunyai arti yang sama, atau adakah perbedaan
antara pengetahuan dan keyakinan?
Georgias: Saya mesti
mengatakan bahwa di antara keduanya terdapat perbedaan.
Socrates: Tepat. Dan anda
dapat membuktikannya seperti ini, jika anda ditanya, benarkah ada keyakinan
sejati, dan, di sisi lain keyakinan
Socrates: Tepat. Dan anda
dapat membuktikannya seperti ini, jika anda ditanya, benarkah ada keyakinan
sejati, dan, di sisi lain keyakinan palsu, dan anda pasti akan menjawab: tepat.
Georgias: Ya.
Socrates: Namun, adalah
pengetahuan yang benar, dan adakah pengetahuan yang keliru?
Georgias: Tentu saja tidak.
Socrates: Dengan demikian,
jelaslah bahwa pengetahuan dan keyakinan tidaklah sama.
Lalu, Keterbukaan HTML
memungkinkan setiap orang menciptakan isi dan kemudian menempatkannya dalam
WWW. Hasilnya adalah ledakan data: naskah, gambar.... Bersambung...!!