-->
Analisapos

AnalisaPos.com media terpercaya menyajikan berita terkini dan membangun kesadaran publik. Memberikan analisis kritis, independen, dan berimbang

Iklan paling atas manual


 

Diduga Cemari Lingkungan Puluhan Warga Pekon Way Jambu Unjuk Rasa Turut Tambak Udang di Tutup

Diterbitkan: Analisa Pos   ||  Editor: S.Arif
Wednesday, 15 February 2023, February 15, 2023 WIB Last Updated 2023-02-15T11:16:37Z


AnalisaPos.com, Pesisir Barat -
Dinilai merusak lingkungan puluhan warga Pekon Way Jambu Kecamatan Pesisir Selatan, Pesisir Barat Lampung, berunjuk rasa menuntut penutupan tambak udang vaname milik CV. Johan Farm.

Dengan membawa poster berisi tuntutan, sekitar 100 warga mendatangi lokasi tambak udang yang berlokasi di Pekon Way Jambu.

Tuntutan warga dikarenakan limbah tambak menimbulkan bau yang tidak sedap.

Selain itu, juga menyebabkan gatal-gatal pada kulit nelayan setempat karena air limbah dibuang kelautan.

“Tuntutan kita satu visi, yaitu penutupan tambak udang  yang menyebabkan kerusakan lingkungan di desa ini," ucap Bangsawan Utomo Kordinator lapangan peserta aksi, Rabu (15/2/2023).

Sebelum, masa aksi menyampaikan tuntutan nya, mereka memasang spanduk segel terhadap Tambak udang tersebut.

Kemudian, meminta Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan desa serta aparat yang hadir untuk menanda tangani spanduk tersebut, sebagai bentuk dukungan terhadap tuntutan mereka.

" Semenjak tambak ini berdiri dari tahun 2010 hingga 2023 tidak banyak manfaat yang diterima oleh warga," ucap Korlap aksi.

Bahkan kata dia, semenjak tambak tersebut berdiri malah memecah belah antar warga.

Setiap tambak udang milik CV Johan Farm ini panen masyarakatlah yang menerima dampak akibat limbah yang dibuang ke laut.

"Jalan desa Pekon Way Jambu juga rusak akibat kendaraan milik perusahaan tambak udang," ujarnya.

Selayaknya kata Bangsawan, perusahaan harus memiliki Jalan sendiri berbeda dengan jalan umum yang biasa dilewati warga.

Lalu, masa aksi meminta pimpinan tambak udang untuk menemui mereka.

" kami minta pimpinan tambak untuk menemui kami disini dan mendengar tuntutan masa," imbuhnya.

Korlap aksi mengancam jika tuntutan mereka tidak dikabulkan, maka mereka akan melakukan aksi yang lebih besar lagi.

Mereka juga mengancam akan menutup portal jalan ke lokasi tambak jika tuntutannya tidak dikabulkan.

Setelah lama menyampaikan orasi, masa aksi juga sempat bersitegang dengan aparat kepolisian. 

Setelah Kasat Reserse Polres Pesisir Barat mencoba menengahi untuk memediasi warga dengan perusahaan tambak udang tersebut.

Berdasarkan permintaan dari perusahaan perwakilan masa aksi yang dibolehkan masuk hanya ke lingkungan perusahaan hanya lima orang.

Sementara, warga meminta 15 orang perwakilan untuk menemui pimpinan perusahaan tersebut.

Setelah terjadi perdebatan, kemudian Kasat Reserse mengizinkan enam orang perwakilan masa aksi untuk masuk.

Perwakilan masa aksi kemudian masuk untuk melakukan mediasi yang ditengahi langsung oleh Waka Polres Pesisir Barat, AKP Rafli.


 Tulisan ini dikutif dari Tribun
Komentar

Tampilkan

Terkini

Hukum & Kriminal

+