Dok. Peduli rakyat.co. id |
AnalisaPos.com Pesisir Barat- Manfaat keberadaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Pesisir Barat Lampung belum dirasakan oleh masysrakat.
Sebab hingga saat masih banyak Pekon (Desa) yang belum memiliki Bumdes bahkan banyak yang tidak berjalan atau mati suri.
Sekertaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon (DPMP) Pesisir Barat, Roba'i mengatakan, dari 116 Pekon yang ada di Pesisir Barat baru ada 85 Bumdes yang terdata.
" Tapi yang memiliki badan hukum hanya satu Pekon, sementara sisanya masih dalam tahap proses," jelasnya, Kamis (9/2/2023).
Lanjutnya, dari 85 Bumdes tersebut banyak yang tidak berjalan bahkan bisa dikatakan tidak aktif.
Dijelaskanya, ada beberapa faktor yang menyebabkan Bumdes di Pesisir Barat ini tidak ada aktivitas atau mati suri.
Diantaranya, faktor yang menyebabkan Bumdes mati suri tersebut disebabkan anggaran dana desa pada masa pandemi covit 19 tidak memadai.
Selain itu, kepengurusan yang bergonta ganti dan peralihan kepemimpinan pasca pemilihan kepala desa juga ikut mempengaruhi.
" Kalau secara keseluruhan memang benar banyak yang tidak bergerak, bahkan pasca pemilihan Peratin (kepala desa) ada yang tidak jelas karena saling lempar melempar," bebernya.
Dikatakanya, pihaknya juga akan menyurati Camat agar para Peratin menertibkan administrasi dan kepengurusan Bumdes tersebut.
Hal tersebut dimaksudkan untuk memetakan mana Bumdes yang aktif dan tidak aktif lagi.
" Bumdes yang tidak aktif akan kita evaluasi dan kita tanyakan apasaja permasalahan yang dihadapi," katanya.
Ditambahkanya, mayoritas Bumdes yang ada di Pesisir Barat bergerak di bidang jasa sewa peralatan.
Mulai dari jasa sewa tarup, sewa resepsi pernikahan dan ada juga yang bergerak di bidang penggilingan padi dan pariwisata.
" Yang jelas kalau untuk Bumdes di bidang UMKM sampai saat ini belum ada yang menonjol," ungkapnya.
Untuk itu katanya, kedepan pihaknya akan melakukan pembinaan agar Bumdes yang ada di Pesisir Barat bisa berjalan maksimal.
Pihaknya juga akan mengusahakan agar Bemdes yang ada bisa bergerak dibidang usaha yang lebih produktif dan manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
" Karena kalau di bidang sewa menyewa bukan artinya tidak menghasilkan tapikan sifatnya musiman," ucapnya.
Sementara itu untuk Bumdes yang bergerak di bidang pariwisata hanya ada dua Pekon yakni Bumdes Pulau Pisang dan Bumdes di Pekon Mandiri Sejati.
" Kedepan kita juga akan mendorong Pekon yang memiliki potensi Pariwisata untuk dikembangkan dan dijadikan Bumdes,"
" Tahun 2023 ini kita akan jemput bola untuk mengetahui potensi masing-masing desa untuk dikembangkan dan diwajibkan setiap desa itu harus ada Bumdes," tutupnya.