Budak Penguasa (Kajian Geopolitik Nasional) -
AnalisaPos.com, Nasional -Selagi Pemilu masih menggunakan uang untuk memenangkan kursi, Jangan berharap akan ada tumbuh loyalitas dan Nasionalme Bangsa.
Kemudian produk-produk Dewan lahir berdasar nilai keuntungan materii.
lalu kalian berteriak menuntut perubahan??
Itu tidaklah lebih kalian menghujat nilai duit Rp 50/100 ribu yang telah di terima saudaramu saat menentukan wakilnya.
Bila Kursi Jabatan harus di peroleh dengan nilai Materi yg tinggi, maka yang berduit sajalah yg berkompetisi atau ada nilai cost yang harus pertaruhkan.
Bersih itu tolak ukur nya mengacu pada Ketakwaan pemangku Jabatan, sedang Ketakwaan itu adalah manifestasi dari kadar pengetahuan seseorang akanTuhan nya, itulah di sebut sebagai Pemerintah (yang memerintahkan).
Sehingga kita semua menaati (Konstitusi) berdasarkan Kesepakatan (dalam Perwakilan).
Namun ketika acuan nya adalah duit yang kita terima sebagai nilai barter atas Kursi Perwakilan maka kita adalah Budak dari Penguasa (non Illahiyah),sedang lawan kata dari Budak adalah Kebebasan.
Maka jangan heran jika para penguasa bebas menjalankan otoritas nya tanpa mempertimbangkan kemasyalahatan masyarakat nya.