-->
Analisapos

Terkini,Terpercaya Dan Independen

  • Jelajahi

    Copyright © Analisapos
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan paling atas manual

     


    Masyarakat Pesisir Barat Resah, Banyak Penipuan Berkedok Bantuan

    Editor
    Tuesday, 30 May 2023, May 30, 2023 WIB Last Updated 2023-05-30T13:23:48Z

    AnalisaPos.com, Pesisir Barat- Masyarakat Pesisir Barat Lampung resah dengan maraknya penipuan berkedok bantuan Covit-19.  Seperti yang dialami seorang petani berinisial FS (45) warga Kecamatan Karya Penggawa, Pesisir Barat Lampung. 


    FS mengaku menjadi korban penipuan berkedok bantuan Covit-19 yang dilakukan oleh oknum yang bernama Akrom Warga Pekon Penengahan Kecamatan Karya Penggawa.


    Modus penipuan yang dilakukan oleh oknum itu dengan menawarkan iming-iming bantuan Covit-19. Padahal sebenarnya itu merupakan pinjaman dari PT Crawde.


    Ia menuturkan baru menyadari menjadi korban penipuan berkedok bantuan itu berawal dari ada urusan dengan Bank.


    " Saat itu pihak Bank mengecek nama saya, saya kaget karena nama saya tertera ada hutang sebesar Rp 45 juta di Bank Mandiri, sementara saya tidak pernah merasa pernah meminjam uang di Bank," jelasnya.


    Didalam keterangan hutang di Bank Mandiri itu tertera disalurkan melalui PT Crawde.


    Lalu, Ia teringat pernah mendapatkan tawaran bantuan covit luar negeri melalui PT Crawde itu dari Akrom warga Pekon Penengahan.


    Saat itu Akrom menawarkan bantuan covit luar negeri kepada sejumlah warga, dengan syarat mengumpulkan identitas diri seperti KTP dan Kartu Keluarga (KK) serta menandatangani beberapa persyaratan.


    Dikarenakan tergiur ingin mendapatkan bantuan FS kemudian mengumpulkan persyaratan yang di minta Akrom. 


    " Yang mengumpulkan persyaratan waktu itu banyak, di kumpulkan di rumah Akrom di Pekon Penengahan," kata dia.


    Saat itu kata dia, tidak ada penjelasan dari Akrom bahwa uang yang akan mereka terima berupa hutang, tetapi bantuan Covit luar negeri.


    Setelah itu lanjutnya, ia dibawa oleh Akrom mengendarai mobil ke PT Crawde di Bengkunat, untuk menerima bantuan yang dimaksud.


    " Memang benar kalau dari PT Crawde kita terima uang nya sebesar Rp 10 juta," bebernya.


    Namun, pada saat dalam perjalanan pulang bantuan tersebut di potong oleh Akrom sebesar Rp 6.5 juta dengan alasan biaya administrasi.


    " Jadi saya hanya menerima Rp 3.5 juta dari yang katanya bantuan itu," ujarnya.


    " Kalau dari awal terus terang itu pinjaman gk mungkin saya mau, gimana cara saya mengembalikan hutang sebesar itu, tapi karena katanya bantuan makanya saya mau," lanjutnya.


    FS berharap kasus tersebut dapat diungkap tuntas oleh aparat penegak hukum, sebab kasus serupa banyak dialami oleh warga lainnya.


    " Saya merasa ditipu karena dulu katanya itu bantuan cuma-cuma bukan pinjaman, kasus ini akan kami laporkan ke Polres Pesisir Barat," pungkasnya.


    Sementara itu Akrom oknum penipu yang dimaksud FS menyangkal telah melakukan penipuan. Ia berdalih juga telah menjadi korban dari pihak PT Crawde.


    "Saya merasa tertipu juga kenapa kok pinjaman mereka ada Rp 45 juta di bank mandiri, saya gak tau," katanya.


    Namun, Akrom mengakui, jika uang yang diterima nasabah ke rekening mereka sebesar Rp 10 juta dari PT Crawde.


    Akrom juga mengakui telah melakukan pemotongan dana pinjaman dari nasabah itu sebesar Rp 6.5 juta.


    Tetapi, ia berdalih bahwa uang potongan itu telah diserahkan kepada PT Crawde untuk angsuran kredit nasabah.


    "Kalau mengenai potongan dari Rp 10 juta itukan sistem dan mereka kan gk tau dasar nya gimana,"singkatnya

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Hukum & Kriminal

    +