Caption : foto suasana Rumah duka di Kelurahan Langkapura Baru, Bandar Lampung |
AnalisaPos.com, Bandar Lampung - Korban jiwa akibat kebakaran tempat penimbunan BBM ilegal di Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Kemiling,Bandar Lampung menjadi dua orang. Minggu,18 Juni 2023.
Korban yang merupakan seorang sopir bernama Hadi Robiansah (39) warga RT 05 Jalan Darussalam, Kelurahan Langkapura Baru. Meninggal di rumah Sakit Bintang Amin, Kamis sore, 15 Juni 2023.
Sebelumnya korban yang merupakan seorang kernet Ahmad Supriyanto (52) warga jalan Purnawirawan 1, Gunung terang, Langkapura meninggal usai kejadian kebakaran pada 30 Mei 2023 lalu.
Saat diwawancara ketua RT 05 Reni Seftiana mengatakan bahwa sebelumnya Hadi Supriyanto dirawat di Rumah Sakit Bintang Amin.
Ia mengalami luka bakar cukup serius akibat ledakan penimbunan BBM yang terjadi di Kecamatan Kemiling beberapa waktu lalu.
"Dikebumikan semalem, kalau saya dapat kabar itu luka bakar lima puluh persen,"katanya.
Ia melanjutkan tidak mengetahui jika korban seorang kernet mobil. Ia hanya tahu korban bekerja apa saja alias serabutan.
"Dia disini biasa saja seperti warga pada umumnya. Cuma kalau kerjaan gak milih,"katanya.
Sementara itu, orang tua korban saat ditemui membantah bahwa anaknya meninggal di gudang penimbunan BBM di Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
Ia berdalih bahwa anaknya meninggal karena kebakaran tabung gas di Kabupaten Pringsewu.
"Salah pak, anak saya meninggal di Pringsewu kemarin dan sudah Dikebumikan, "katanya.
Sementara itu, tetangga korban Ardian membenarkan bahwa tetangganya meninggal karena kebakaran di gudang penimbunan BBM ilegal di Kecamatan Kemiling.
"Ia benar (meninggal karena ledakan BBM di Kemiling) dia supirnya, sebelumnya sempat di Rawat di Rumah Sakit,"katanya.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan pihaknya akan mengecek terlebih dahulu kebenaran informasi tersebut.
"Kita cek dulu ya,"katanya.
Sebelumnya. Ledakan hebat di tempat penimbun Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kelurahan Sumberejo, Kemiling, Bandar Lampung menyisakan dampak yang cukup parah bagi warga sekitar.
Terlebih pasangan suami istri (Pasutri) Bekti (62) dan Zainal Arifin (64) terpaksa memanen singkong makanan mereka lebih awal karena ikut terbakar dilahab si jago merah .