-->
Analisapos

Terkini,Terpercaya Dan Independen

  • Jelajahi

    Copyright © Analisapos
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan paling atas manual

     


    Perang Dunia III di Depan Mata? Ini Peringatan Pakar

    Editor
    Saturday, 16 March 2024, March 16, 2024 WIB Last Updated 2024-03-16T16:06:32Z

    Ilustrasi/Kondisi Kota Gaza Akibat kekejaman zionis


    Analisapos.com, Internasional -Apakah Perang Dunia III sudah di depan mata mengingat banyak konflik hebat saat ini terjadi?


    Sudah ada pakar yang memberi peringatan terkait situasi geopolitik dunia yang makin tidak stabil.


    "Bencana besar sering tak terpikirkan sampai terjadi. Di saat situasi memburuk, inilah waktu mengakui bagaimana konflik global yang tak terpikirkan sudah dekat. Jika perang muncul di beberapa lokasi di Eropa dan Asia, Washington dan sekutunya mungkin tidak menang," cetus Robert Gates, mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat.


    Rusia mengejutkan dunia dengan menyerang Ukraina.


    Sedangkan Israel menyerang Palestina terus melakukan genosida di Gaza dan mendapatkan perlawanan sengit dari para pejuang Hamas dikhawatirkan merembet.


    Kelompok milisi yang didukung Iran seperti Houthi, berbekal serangan drone, merepotkan persenjataan barat yang canggih di laut merah.


    Korea Utara tiba-tiba mengakhiri perundingan perdamaian dengan Korea Selatan dan meningkatkan uji coba rudal barunya, beberapa di antaranya hulu ledak nuklir yang dapat menjangkau Amerika Serikat.


    Lalu, China terus memperkuat armadanya di Laut China Selatan, serta bisa saja menyerang Taiwan.


    Di tengah semua itu, jaringan perdagangan yang menopang perekonomian global, terutama pasokan chip silikon dan mineral langka namun penting, mulai terfragmentasi.


    "Kita berada di awal era baru, bergerak dari dunia pascaperang ke dunia sebelum perang," kata Laksamana Belanda Rob Bauer pada konferensi NATO. 


    Dengan kata lain, ia yakin saat ini dunia berada di ambang perang.


    Jadi, apa kita menuju Perang Dunia III? Jawabannya belum pasti.


    Di satu sisi, besarnya biaya perang dan risiko kehancuran yang tak terhindarkan bagi kedua belah pihak tampaknya makin tinggi. 


    Di sisi lain, negara seperti Korea Utara dan Iran tak dapat dipercaya untuk bertindak rasional," kata Profesor Andrew Dorman dari lembaga pemikir strategis Chatham House.


    "Jika banyak orang tidak menyadari betapa dekatnya dunia ini dengan kehancuran akibat konflik yang sengit dan saling terkait, mungkin itu terjadi karena mereka lupa bagaimana perang global terakhir terjadi," kata Gates. 


    Di Perang Dunia, negara-negara mendadak bersatu untuk lebih kuat di konflik global.


    Nazi Jerman, Fasis Italia, dan Kekaisaran Jepang baru membentuk poros setelah negara-negara lain di dunia mulai melawan konflik regional mereka. 


    Mereka bersatu karena tujuan dan musuh yang sama. Itu yang agaknya terjadi pada saat ini.


    "China ingin menggantikan AS sebagai kekuatan global terkemuka dan mendorongnya keluar dari kawasan Pasifik barat, sementara Rusia ingin merebut kembali wilayah dan pengaruhnya yang hilang akibat runtuhnya Soviet. Di Timur Tengah, Iran dan proksinya bertekad memusnahkan Israel dan berjuang untuk mendapatkan dominasi regional," papar dia.


    Rusia, China, Korea Utara, dan Iran telah mengesampingkan perbedaan mereka untuk saat ini, dengan menghubungkan perekonomian mereka dan bertukar teknologi, pelatihan, dan senjata dalam upaya untuk menghadapi musuh bersama.


    Skenario terburuk tentu adalah perang yang melibatkan nuklir. 


    AS, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok, Israel, Pakistan, India, dan Korea Utara masing-masing memiliki persenjataan nuklir.


    Iran mungkin berada di ambang untuk memilikinya.


    Dan dampak dari konflik nuklir tidak terbayangkan. 


    Tentu saja semua orang berharap konflik yang saat ini terjadi tidak meluas dan berujung pada Perang Dunia III.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Hukum & Kriminal

    +